Sabtu, 23 Maret 2013

Pedagogis Teoritis dan Prinsip-prinsip Pedagogis

Pedagogi dan Pedagogis
Pedagogi tidak hanya berkutat pada ilmu dan seni mengajar, tapi juga bermakna ilmu pendidikan atau ilmu pengajaran. Kata sifat untuk pedagogi adalah pedagogis. Istilah pedagogis juga bermakna sebagai salah satu proses studi pedagogi. Maka lebih luas pedagogis adalah sadar terhadap arah tujuan dan cirri-ciri dasar dari proses pedagogi. Alberto Garcia et al (2005) menyatakan pedagogis sebagai tindakan guru dan siswa dalam konteks organisasi sekolah, dimana interaksi tersebut dilakukan berdasarkan teori pedagogis tertentu.

Prinsip-prinsip Proses Pedagogis
Menurut Addine (2001), prinsip pedagogis itu  adalah kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses pedagogis. Karakter ilmiah dan ideologis menyoroti bahwa setiap proses padegogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains kontemmporer dan dalam korespondensi total dengan ideology kita.
Prinsip berikutnya adalah merujuk pada kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses, karena didasarkan pada kesatuan diakletis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait dengan kegiatan pembangunan pada umumnya.
Prinsip yang terakhir yaitu bahwa masing-masing subsistem aktivitas, komunikasi, dan kepribadian saling terkait satu sama lain.

Pembentukan Professional
Menurut Vigotsky, dimensi-dimensi yang tergamit dalam rangka pembentukan guru professional adalah sebagai berikut:
- Pembentukan guru sebagai pribadi yang utuh.
- Pembentukan karakter sistemik ynag diperlukan untuk memberdayakan siswa, dimulai ketika siswa teregistrasi untuk keperluan studinya hingga mereka dinyatakann lulus.
- Pembentukan karakter yang terpribadi (personalized characterI) dengan dua jalur referensi, yaitu individualisaasi (orientasi pada orang-orang tertentu secara individual) dan integras (orientasi orang-orang secara keseluruhan) dengan mempertimbangkan berbagai sisi pengembangan, termasuk yang terkait dengan tujuan edukasi.
- Pembentukan karakter preventif, tidak hanya dalam kaitannnya dengan pemecahan masalah melainkan juga dalam rangka mengantisipasi kesulitan dan dalam situasi defisit yang dapat menghambat pemenuhan tujuan.

Sumber:
Danim, S., & Khairil, H. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

0 komentar: