Sabtu, 23 Maret 2013

Pedagogi Praktis Abad ke-21

1.       Pedagogis Progresif
Pedagogi di abad 21 juga sering disebut sebagai pedagogi progresif (progressive pedagogy).. Pedagogi ini tidak hanya berbicara mengenai seni dan ilmu mengajar, melainkan juga mendorong banyak orang untuk melakukan redesain dan pemahaman ulang atas bagaimana menggunakannya untuk merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dann kemajuan zaman. Pedagogi yang abstrak itu harus menjelmakan sesuatu menjadi sesuatu yang konkret . Pedagogi tidak sekedar harus dipahami, melainkan juga bagaimana cara mengaplikasikannya. Pemikiran inilah yang kemudian melahirkan pedagogi praktis.

2.       Ilmiah dan Praktis
Sebagai ilmu atau teori dan seni atau praktik mengajar, pedagogi termasuk dalam kategori “pengetahuan pedagogis formal dan pengetahuan pedagogi vernacular”. Pedagogi formal bermakna pedagogi teoritis atau ilmiah yang merupakan upaya mengembangkan prinsip-prinsip dan teori-teori pedagogi yang efektif melalui penelitian yang sistematis, sedangkan pedagogi vernakular merupakan nama lain dari pedagogi praktis.
Menurut Carpenter (2001) ada dua fungsi penelitian pedagogis. Pertama, untuk menghasilkan pengetahuan baru tentang pengajaran  dan pembelajaran. Kedua, untuk memungkinkan guru atau pendidik memahami, menjelaskan, membela, membenarkan, dan bila perlu memodifikasi pedagogi.

3.       Tiga tantangan
Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dengan judul Memahami Otak: Menuju Ilmu Baru Belajar diungkapkanmengenai perlunya perumusan kebijakan dan praktik pendidikan yang didukung oleh pengetahuan ini. Di sini juga terungkap secara eksplisit sejauh mana pedagogi sebagai ilmu pengetahuan akan mendukung kebijakan dan praktik pendidikan. Atas dasar laporan itu ada tiga aspek saling terkait untuk memahami dan akhirnya menyelesaikan masalah ini.

 ·Codifying and communicating teachers practical pedagogical knowledge. Kodifikasi dan   mengkomunikasikan pengetahuan pedagogis praktis guru.
 · Establishing systems for shared scientific pedagogical knowledge management. Membangung system pedagogis untuk berbagi pengethauan manajemen ilmiah dan menyediakan waktu yang cukup bagi guru untuk mengembangkan dan menerapkan pengetahuan ini.
 · Developing a robust  theoretical framework for the new science of pedagogy. Mengembangkan kerangka teori yang kuat terhadap ilmu baru pedagogi.

Sumber:
Danim, S., & Khairil, H. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

0 komentar: